Kwarran dan DKR Berebut Predikat Tergiat
Kwarran dan DKR Berebut Predikat Tergiat
HUMAS KWARCAB BANYUMAS : Kwarcab Banyumas menyelesaikan penilaian terhadap 27 Kwarran dan DKR untuk dipilih menjadi yang tergiat. Penilaian kepada 27 Kwaran dan DKR ini dilakukan hampir satu bulan penuh pada bulan Agustus, terakhir penilaian Senin (31/8) di Kwarran Cilongok dan Purwokerto Barat.
Wakil Ketua Bidang Humas dan Abdimas Agus Nur Hadie, S.Sos M.Si mengatakan penilaian dilakukan dalam rangka pembinaan administrasi dan organisasi serta guna melihat secara langsung kinerja Kwartir Ranting (Kwarran) dan Dewan Kerja Ranting (DKR).
“Pengumuman Lomba, akan dilaksanakan pada Apel Besar Hari Pramuka Tingkat Kwarcab Banyumas yang akan dilaksanakan di Alun-alun Purwokerto tanggal 10 September mendatang” kata Agus di Ruang kerjanya Senin (1/9) kemarin.
Selain sebagai sarana pembinaan, kata Agus, lomba Kwarran dan DKR tergiat juga sekaligus untuk menyemangati dan menggelorakan kegiatan Pramuka sampai ditingkat Kwarran, karena Kwarcab Banyumas sudah mendapat predikat 27 tahun berturut-turut.
“Kami mohon doa restu tanggal 5 September nanti akan diumumkan Kwarcab Tergiat pada Apel Besar Hari Pramuka Tingkat Daerah Jawa Tengah di Pekalongan, semoga kita kembali memperoleh predikat tergiat untuk yang ke 28 kalinya” pinta Agus
Terkait materi penilaian Agus menjelaskan kegiatan yang dinilai adalah kegiatan yang dilaksanakan Kwarran dan DKR selama tahun 2014, meliputi Bidang Pembinaan Angota Muda (Binamuda), Pembinaan Anggota Dewasa (Binawasa), Hubungan Masyarakat dan Pengabdian Masyarakat (Humas dan Abdimas), Organisasi dan Hukum (Orhum) serta Administrasi dan Keuangan. Untuk DKR penilaian meliputi berbagai kegiatan yang dilaksanakan.
Sementara Ketua Kwartir Cabang Banyumas Ir Didi Rudwianto, SH M.Si mengatakan lomba kwarran merupakan satu cara pembinaan dan pemberian motivasi kepada Kwarran dan DKR. “Diharapkan Kwarran dan DKR dapat meningkatkan kualitas pendidikan kepramukaan dan kuantintas anggota Pramuka” katanya.
Didi menyebutkan, kegiatan kepramukaan pada dasarnya membentuk watak. “Pramuka jangan diidentikan dengan generasi bertepuk tangan,” katanya.
Tetapi Pramuka menanamkan idealisme dan kemandirian pada generasi muda. Komponen pembentukan watak tersebut terdiri dari sepuluh komponen, yaitu akhlak yang baik, budi pekerti santun, berpikir positif, siap menghadapi tantangan, percaya diri, tidak sombong, disiplin, inovatif, rukun dan toleran serta mempunyai solidaritas social. “Semangat pantang yang pantang menyerah terus digelorakan oleh pembina dan pelatih untuk menjadikan pramuka generasi tangguh dan cinta bangsa” kataya.
Parsito Ancu Pers dan Media Kwarcab Banyumas