Membangun Tradisi Baru, Estafet Tunas Kelapa Ranting
Membangun Tradisi Baru, Estafet Tunas Kelapa Ranting
SUMBANG : Estafet Tunas Kelapa atau biasa disingkat ETK merupakan salah satu tradisi dalam Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah dalam menyongsong Hari Jadi Pramuka (14 Agustus). Rupanya tradisi ini ditiru oleh Kwartir Ranting (Kwarran) Sumbang menjelang Hari Pramuka ke 56 Tahun 2017. ETK dilakukan secara beranting (estafet) dilaksanakan Sabtu (12/8) dengan start di 5 titik dan semua finish di Kantor Kecamatan.
Pasukan utama ETK diawali dengan pembawa spanduk, diikuti pembewa bendera merah putih, bendera Pramuka, tunas kelapa dan pembawa bendera star, pembawa pesan dan kesan Mabigus yang kelewatan. Didepanya para Majelis Pembimbing Desa bersama persatuan perangkat desa dan Pembina, menjadi pembuka jalan dengan membawa mobil lengkap dengan pengeras suara. Sementara dibelakang pasukan utama adik-adik penggalang ikut meramaikan kegiatan yang baru pertama digelar di tingkat ranting itu.
Ketua Kwarran Sumbang Agus Supriyono, S.Pd mengatakan ETK dilaksanakan menyongsong Hari Pramuka ke 56, dengan maksud untuk lebih memasyarakatkan Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan generasi muda, sebagai penerus perjuangan bangsa yang berjiwa dan berwatak Pancasila.
“ETK dapat meningkat mantapkan perasaan dan semangat, persaudaraan, persatuan, kesatuan, secara internal pada jajaran Pramuka dan secara umum menyatu erat di masyarakat. Melakukan secara nyata, perwujudan Dasa Darma Pramuka. mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang ber “Bhinneka Tunggal Ika,” kata Agus
Selain itu menurut Agus kegiatan ETK dapat meningkatkan potensi spiritual, mental, emosional, fisik dan sosial anggota Pramuka melalui kegiatan ini
Ketua Kwartir Cabang Banyumas Drs Achmad Supartono, M.Si menilai ETK sangat bagus dan berkesan karena mampu memberi contoh kedisiplinan dan semangat bagi siswa dan masyarakat.
“Kegiatan ini sangat bagus dan luar biasa, Kwarran Sumbang satu satunya kwarran di Kwarcab Banyumas yang menggelar ETK Ranting,” kata Partono.
Parono menambahkan ETK akan menggungah masyarakat lebih mencintai pramuka, pramuka akan dikenal karena kebersamaan dengan masyarakat. Kegiatan juga membangun kebersamaan dan kesinambungan.
“Yang juga penting adalah adanya kesan dan pesan dari Mabigus, dan saya meminta pesan pesan itu pada saat upacara dipasang agar terbaca oleh peserta upacara sehingga dapan membentuk sikap yang baru,” lanjutnya.
Fitri warga Banteran mengaku sangat senang dapat menyaksikan berlangsungnya kegiatan ini, meskipun cuaca panas dia bersama anaknya tetap menunggu barisan ETK melewati rumahnya.